KASUS PT. GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk
PERTANYAAN
:
Identifikasi
pelanggaran apa saja yang terjadi dalam artikel diatas!
Jawab
: Identifikasi pelanggaran PT. GREAT RIVER INTERNATIONAL.Tbk seperti :
1) Auditor
perusahaan yang melakukan penipuan yaitu justinus aditya sidharta, bentuk
pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) atas laporan
audit dari Laporan Keuangan Konsolidasi PT Great River Intternational Tbk di
tahun 2003.
2) Pihak
BAPEPAM LK, “ Fuad Rahmany” menemukan indikasi konspirasi penyajian laporan
keuangan Great River.
3) Penyelidikkan
di fokuskan tahun 2003 sebab Laporan Keuangan yang disajikan untuk penerbitan
obligasi perseroan yang gagal bayar.
4) Auditor
Justinus dalam mengaudit LK Great River pada thn 2003 memberikan alasan dugaan
overstatement karena pencatatan untuk akun penjualan menggunakan metode yang
berbeda dengan ketentuan yang ada.
5) PT
Great River International Tbk pun menggunakan metode pencacatan akuntansi yang
berbeda dari ketentuan yang ada.
6) Penyelewengan
yang di lakukan PT. Great River International Tbk seperti dengan menggunakan
metode pencatatan berbeda perusahaan menyertakan laba bahan baku yang di
keluarkan pemesan sebagai pendapatan.
7) Selain
itu perusahan menerima order pakaian dari Luar Negri dengan bahan baku dari
pemesan berarti pihak PT Great River hanya
mengeluarkan ongkos pembuatan pakaian saja namun dalam pengiriman barang
ke luar negri, nilai exspor nya di cantumkan dengan menjumlahkan bahan baku,
aksesoris, onkos kerja, dan laba perusahaan.
8) Auditor
Justinus pun malah mengikuti metode pencacatan akuntansi yang di berlakukan
auditor periode sebelumnya tanpa memberikan penyelidikkan investigasi dari
bentuk kecurangan di PT Great River International Tbk dengan transparan sebagai
mana mestinya.
9) Menurut
Kejaksaan Agung tersangka di PT Great River International Tbk yaitu 4 anggota
direksi perusahaan tekstil itu termasuk pemilik “Sunjoto Tanudjaja”.
10) Berdasarkan pemeriksaan BAPEPAM terbongkar lah
semua hasil penelitian berapa penipuan dalam penyajian laporan keuangan dengan
adanya kelebihan penncatatan penyajian akun penjualan & piutang lalu
penambahan asset tetap & penggunaan dana hasil emisi obligasi tanpa
pembuktian. Akibatnya perusahaan tidak bisa melunasi utang Rp 250 milliar &
gagal membayar obligasi Rp 300 milliar.
2) Apakah ada hubungan antara kesalahan pencatatan atas
laporan keuangan dengan kesulitan perusahaan dalam membayar hutangnya?
Jawab :
Menurut saya, hal tersebut tidak ada hubungan antara kesalahan pencatatan atas laporan keuangan dengan kesulitan perusahaan dalam membayar hutangnya. Karena dalam artikel tersebut Justinus Aditya Sidharta menyatakan bahwa metode pencatatan seperti yang dilakukan oleh PT. GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk bertujuan untuk menghindari dugaan dumping dan sanksi perpajakan. Sebab menurut PT. GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk, saldo laba bersih tidak berbeda dengan yang diterima perusahaan. Dan hal itulah yang memicu adanya penggelembungan nilai penjualan sehingga diinterpretasikan sebagai penyembunyian informasi secara sengaja.
Jawab :
Menurut saya, hal tersebut tidak ada hubungan antara kesalahan pencatatan atas laporan keuangan dengan kesulitan perusahaan dalam membayar hutangnya. Karena dalam artikel tersebut Justinus Aditya Sidharta menyatakan bahwa metode pencatatan seperti yang dilakukan oleh PT. GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk bertujuan untuk menghindari dugaan dumping dan sanksi perpajakan. Sebab menurut PT. GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk, saldo laba bersih tidak berbeda dengan yang diterima perusahaan. Dan hal itulah yang memicu adanya penggelembungan nilai penjualan sehingga diinterpretasikan sebagai penyembunyian informasi secara sengaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar