NAMA : ISMY CHAERUNISSA OKTIA
NPM :
25209954
KELAS :
4EB13
AKUNTANSI
INTERNASIONAL TUGAS 4, 5, & 6
BAB 4
PERKEMBANGAN
PENGUNGKAPAN
Perkembangan sistem pengungkapan
sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan
dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan
ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh
lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan
dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan
negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan
pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di
pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak
pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor
institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini,
menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat. Di kebanyakan
negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang
berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank
(dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan
perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak
informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
PENGUNGKAPAN SUKARELA
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk
mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang
secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan
(FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung
pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan
meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana
perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para
investor. Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pihak luar mengenai
performa perusahaan mereka saat ini dan ke depannya. Manajer berinisiatif untuk
mengungkap informasi seperti itu secara sukarela. Pemilihan pengungkapan
manajer mencerminkan keseluruhan akibat keperluan pengungkapan dan insentif
mereka untuk menguraikan informasi dengan sukarela. Sejumlah aturan, seperti
aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti
auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba
mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan
carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan
menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham
menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
KETENTUAN PENGUNGKAPAN
WAJIB
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan
perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi
keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada
perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada
para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar
domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan
pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara
lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat
memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan
ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat
perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider
trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum
yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
KEBUTUHAN PENGATURAN PENGUNGKAPAN
Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas menentukan
laporan dan kebutuhan pengungkapan pada perusahaan domestik dan asing yang
mencari akses untuk pasar mereka. Pengungkapan yang menyeluruh dan dapat
dipercaya akan meningkatkan kepercayaan investor, dimana akan meningkatkan
likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas pasar
keseluruhan.
PEMBAHASAN
LAPORAN KEUANGAN SEC AMERIKA SERIKAT
Secara umum SEC mewajibkan pendaftar asing untuk melengkapi
informasi keuangan yang pada hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan perusahaan
domestik. Syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka
dari pembuatan sekuritas mereka yang ada di AS, sebaliknya sistem akuntansi dan
pengungkapan terkini melindungi investor dan memastikan kualitas pasar modal
AS.
PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam
beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak
terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba
per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
- Pengungkapan informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup
- ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya
- informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
- laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
- Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
2. Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai
hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin
meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah
meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang
ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas
pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna
laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam
suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
3. Laporan arus kas dan arus dana IFRS dan standar akuntansi di
Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan
penyajian laporan arus kas.
4. Pengungkapan tanggung jawab sosial Saat ini perusahaan dituntut untuk
menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok,
pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum. Informasi mengenai
kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh.
Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja,
keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja
dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para
investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
5. Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik
dan atas prinsip akuntansi yang digunakan Laporan keuangan dapat berisi
pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan
nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
- ”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang non domestic
- Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
- Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari
bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun
laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang diterima secara
lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang
sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip
akuntansi.
PENGUNGKAPAN TATA
KELOLA PERUSAHAAN
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang
digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab,
akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan
para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah
tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang
saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan
pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin
mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.
PENGUNGKAPAN DAN
PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERN
World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran
penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan sekunder.
Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language – XBRL)
merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung
ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang
akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi
mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati
manfaatnya.
PENGUNGKAPAN LAPORAN
TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA PASAR BERKEMBANG
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar
berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan
pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang
tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan
disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut
konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara
itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti
kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum
tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel
dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju. Namun
demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat
waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator
memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan
pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan
penegakan aturan.
IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN
KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh
biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib
maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara
yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan
apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat
dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer
yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam
bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan,
seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan
kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang
ketat.
Sumber:
Frederick
D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta: Salemba
Empat,2005. Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International
Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
TUGAS
MINGGU KE-5
Translasi Mata Uang
Asing
1.
Membedakan translasi dan konversi antar
mata uang asing.
Jawab :
Translasi
tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter,
seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan
ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang
terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan
konversi. Pada konversi terjadi pertukaran fisik antar mata uang.
2.
Memahami istilah-istilah dalam
translasi mata uang asing.
Jawab :
v Konversi : pertukaran suatu mata
uang ke dalam mata uang lain.
v Kurs kini : nilai tukar yang berlaku
pada tanggal laporan keuangan yang relevan.
v Posisi aktiva bersih yang beresiko,
yaitu kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang
asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang
diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini.
v Kontrak pertukaran forward : suatu
perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari negara yang berbeda dengan
menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
v Mata uang fungsional : mata uang
utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha.
Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang negara dimana perusahaan itu
berlokasi.
v Kurs historis : kurs nlai tukar mata
uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang
asing dibeli atau terjadi.
v Mata uang pelaporan : mata uang yang
digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
v Kurs Spot : nilai tukar untuk
pertukaran mata uang dalam waktu segera.
v Penyesuaian translasi : penyesuaian
translasi yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang
fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
3.
Mengetahui perbedaan keuntungan dan
kerugian translasi mata uang asing.
Jawab :
1. Penangguhan
Perubahan
nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar
negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang
lokal yang dihasilkan dari entitas asing. Penyesuaian translasi harus
diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
2. Penangguhan dan Amortisasi
Penangguhan
keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini
selama masa manfaat pos-pos neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang
akan ditangguhkan dan diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait, yaitu
dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan beban depresiasi atau
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian
terhadap beban bunga.
3. Penangguhan Parsial
Keuntungan
dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah
terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan, hal ini
semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya
perubahan kurs.
4. Tidak Ditangguhkan
Mengakui
keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin.
Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan
akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan
fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai
tukar. Keuntungan dan kerugian translasi ini mencerminkan kenaikan atau
penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestik dan harus diakui.
4.
Menghitung keuntungan dan kerugian translasi mata uang
asing
Ketiga nilai tukar berikut ini
digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang
domestic. Pertama, kurs ini adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan
keuangan. Kedua, kurs histories adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva
dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam
mata uang asing pertama kali terjadi. Terakhir, kurs rata-rata yaitu rata-rata
sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar
histories. Pengaruh penggunaan kurs nilai tukar histories dibandingkan dengan
kurs nilai tukar kini terhadap laporan keuangan ketika digunakan sebagai
koofisien translasi mata uang asing. Kurs nilai tukar histories umumnya
mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing
dalam laporan berdenominasi mata uang domestik.
v Single
Rate Method
Berdasarkan
pendekatan translasi ini, laporan keuangan operasi luar negeri, yang dianggap
oleh perusahaan induk sebagai entitas yang otonom, memiliki domisili pelaporan
mereka sendiri. Ini adalah lingkungan akuntansi lokal tempat dimana perusahaan
afiliasi asing tersebut mentraksaksikan urusan bisnisnya. Untuk mempertahankan
“rasa” lokal dari laporan valuta, suatu cara harus ditemukan agar translasi
bisa dilaksanakan dengan distorsi yang minimal. Cara yang paling baik adalah
penggunaan metode kurs berlaku.
Karena semua laporan keuangan valuta
asing sebenarnya
dikalikan dengan suatu konstansta,
metode translasi ini
mempertahankan hasil keuangan dan
hubungan asli (misalnya.
rasio-rasio keuangan) dalam laporan
konsolidasi dari entitas
entitas individual yang dikonsolidasi.
Hanya bentuk perkiraan
perkiraan luar negeri, bukan
hakekatnya, yang berubah dalam
metode kurs berlaku.
Meskipun menarik dan sederhana
secara konseptual, metode kurs berlaku dipersalahkan oleh sebagian orang karena
merusak tujuan dasar dari laporan keuangan konsolidasi, yaitu karena
menyajikan, untuk keuntungan pemegang saham perusahaan induk, hasil-hasil operasi
dan posisi keuangan perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anaknya dari
perspektif valuta tunggal yaitu. mempertahankan valuta pelaporan perusahaan
induk sebagai unit pengukuran. Dalam metode kurs berlaku, hasil-hasil
konsolidasi akan mencerminkan perspekfif-perspektif valuta dari masing-masing
negara tempat dimana perusahaan-perusahaan anak berada. Misalnya, jika sebuah
aktiva dip=roleh sebuah perusahaan anak di luar negeri seharga VA 1,000 ketika
kursnya adalah VA 1=$1, maka biaya historisnya dari perspektif dolar adalah
$1.000; dari perspektif valuta lokal juga $1,000. Jika kurs berubah menjadi VA
5 = $1, biaya historis aset tersebut dari perspektif dolar (translas’ biaya
historis) tetap $1,000. Jika valuta lokal tetap dipertahankan sebagai unit
pengukuran, nifai aset akan diekspresikan sebesar $200 (translasi kurs
berlaku).
Metode kurs berlaku juga
dipersalahkan karena mengasumsikan bahwa semua aktiva-valuta lokal dipengaruhi
oleh risiko nilai tukar (yaitu, mengasumsikan bahwa fluktuasi valuta domestik
yang ekivalen, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs translasi berjalan,
merupakan indikator perubahan nilai intrinsik aktiva-aktiva tersebut). Hat ini
jarang benar karena nilai persediaan dan aktiva-aktiva tetap di luar negeri
umumnya didukung oleh inflasi lokal.
v Multiple
Rate Methods
Metode-metode kurs berganda
mengkombinasikan nilai tukar berjalan dan historis dalam proses translasi. 3
metode semacam itu akan dibahas berikut ini.
Metode berlaku-historis. Berdasarkan
pendekatan berlaku-historis, yang populer di AS dan ditempat-tempat lain
sebelum tahun 1976, aktiva lancar dan kewajiban lancar sebuah perusahaan anak
di luar negeri ditranslasikan kedalam valuta pelaporan perusahaan induknya
dengan menggunakan kurs berlaku. Aktiva dan kewajiban non-lancar ditranslasikan
dengan kurs historis.
Item-item laporan laba-rugi, kecuali
beban depresiasi dan amortisasi, ditranslasikan dengan kurs rata-rata
masing-masing bulan operasi atau dengan basis rata-rata tertimbang dari seluruh
periode yang akan dilaporkan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan
dengan memakai kurs historis yang berlaku pada saat aset yang bersangkutan
diperoleh.
Metodologi ini, sayangnya, memiliki
sejumlah kelemahan. Misalnya, metode ini kurang memilik justifikasi konseptual.
Definisi-definisi yang ada mengenai aktiva dan kewajiban lancar dan non-lancar
tidak menjelaskan mengapa cara klasifikasi seperti itu menentukan kurs mana
yang akan digunakan dalam proses translasi.
Metode moneter-nonmoneter. Seperti
halnya metode berlaku-historis, metode moniter-nonmoneter memakai pola
klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat.
Karena item-item moneter
diselesaikan dalam kas; pemakaian kurs berlaku untuk mentranslasikan item-item
valuta asing menghasilkan valuta domestik ekivalen yang mencerminkan nilai
realisasi atau nilai penyelesaiannya.
Metode Temporal Menurut pendekatan
temporal, translasi valuta merupakan suatu proses konversi pengukuran (yaitu,
penyajian ulang nilai tertentu). Karena itu, metode ini tidak dapat digunakan
untuk mengubah atribut suatu item yang sedang diukur; metode ini hanya dapat
mengubah unit pengukuran. Translasi saldo valuta asing, misalnya, hanya
mengubah (restate) denominasi persediaan. tidak penilaian aktualnya. Dalam GAAP
AS, aktiva kas diukur berdasarkan jumiah yang dimiliki pada tanggal neraca.
Piutang dan hutang dinyatakan dalam jumlah yang diharapkan akan diterima atau
dibayar pada saat jatuh tempo. Kewajiban dan aktiva lain diukur pada harga yang
berlaku ketika item¬item tersebut diperoleh atau terjadi (harga historis).
Meskipun begitu, beberapa diantaranya diukur berdasarkan harga yang berlaku
pada tanggal laporan keuangan (harga berjalan), seperti persediaan dibawah
aturan biaya atau pasar. Pendek kata, ada dimensi waktu
yang berkaitan dengan nilai-nilai uang ini.
Menurut Lorensen, cara terbaik untuk mempertahankan basis-basis akuntansi
yang digunakan untuk mengukur item-item valuta asing adalah dengan
mentranslasikan jumlah uang luar negerinya dengan kurs yang berlaku pada
tanggal pengukuran uang luar negeri berlangsung. Prinsip temporal dengan
demikian menyatakan bahwa uang, piutang, dan hutang yang diukur pada jumlah
yang dijanjikan seharusnya ditranslasikan memakai kurs yang berlaku pada
tanggal neraca. Aktiva dan kewajiban yang diukur pada harga uang seharusnya
ditranslasikan memakai kurs yang berlaku pada tanggal yang berkenaan dengan
harga uang tersebut.
5.
Memahami pengaruh penggunaan berbagai
metode translasi mata uang asing terhadap laporan keuangan.
Jawab :
Nilai tukar yang dapat digunakan saat melakukan translasi saldo dalam mata
uang asing menjadi mata uang domestik, yaitu:
1. Kurs kini (current), adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan
keuangan.
2. Kurs historis (historical), adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva
dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam
mata uang asing pertama kali terjadi.
3. Kurs rata-rata (average), adalah rata-rata sederhana atau tertimbang
dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.
Pengaruh penggunaan kurs nilai tukar historis
dibandingkan kurs nilai tukar kini terhadap laporan keuangan ketika digunakan
sebagai koefisien translasi mata uang asing umumnya mempertahankan biaya awal
ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing dalam laporan berdenominasi
mata uang domestik.
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan
keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari
kenaikan dan penurunan dalam ekuivalen saldo mata uang asing yang timbul dari
fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini
menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.
Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu
perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam
mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang
asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam
mata uang perusahaan pelapor.
Dari dua jenis penyesuaian transaksi, yang pertama
keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai
tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya berbeda dengan nilai
tukar yang digunakan pada saat penyelesaian, yang kedua adalah keuntungan dan
kerugian transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan
disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.
Suatu transaksi yang direalisasi (atau sudah
diselesaikan) menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata yang tercermin
secepatnya dalam laba, sedangkan penyesuaian translasi (termasuk keuntungan dan
kerugian atas transaksi yang belum terselesaikan) bersifat belum direalisasi
atau masih di atas kertas. Perlakuan akuntansi yang tepat atas keuntungan dan
kerugian jenis ini belum jelas.
6.
Melakukan evaluasi dan memilih metode
translasi mata uang asing terbaik sesuai kondisi usaha dan pasar uang.
Jawab :
Satu metode translasi tidak dapat memenuhi dengan sama
translasi yang dilakukan berdasarkan kondisi yang berbeda dan untuk tujuan yang
berbeda. Ada tiga pendekatan translasi yang berbeda yan dapat diterima:
1. Metode historis
2. Metode kini
3. Tidak dilakukan translasi sama sekali
Objek translasi adalah untuk
mengubah unit pengukuran laporan keuangan anak perusahaan luar negeri sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di negara asal induk
perusahaan.
Prinsip temporal pada umumnya
mempertahankan prinsip akuntansi yang digunakan untuk mengukur aktiva dan
kewajiban yang awalnya dinyatakan dalam unit mata uang asing.
Tidak ada translasi yang memadai
jika dilakukan antara mata uang yang sangat tidak stabil dan sangat stabil,
karena tidak akan menghasilkan informasi yang bermakna meski menggunakan metode
yang manapun.
Translasi tidak diperlukan jika
laporan keuangan perusahaan independen dikeluarkan diterbitkan benar-benar untuk
tujuan pemberian informasi bagi para penduduk negara lain yang berada dalam
tingkat perkembangan ekonomi yang dapat dibandingkan dan memiliki situasi mata
uang nasional yang dapat dibandingkan.
Kurs translasi yang tepat
mencerminkan kenyataan ekonomi dan usaha yang ada. Kurs pasar bebas yang
digunakan untuk transaksi spot di negara di mana akun-akun ditranslasikan ke
nilai asalnya adalah satu-satu kurs yang secara tepat mengukur nilai transaksi
sekarang.
Beberapa kurs nilai tukar, yaitu:
1. Kurs pembayaran dividen
2. Kurs pasar bebas
3. Kurs penalti atau preferensi yang
dapat digunakan (terkait dengan ekspor atau impor)
Kurs pasar bebas lebih disukai,
dengan satu pengecualian: apabila terdapat kontrol nilai tukar yang khusus
(yaitu apabila beberapa jenis dana yang secara pasti telah dialokasikan untuk
transaksi tertentu dengan kurs nilai tukar valuta asing khusus yang berlaku),
kurs yang berlaku tersebut harus digunakan.
7.
Memahami hubungan antara translasi mata
uang asing dengan inflasi.
Jawab :
Penggunaan kurs kini untuk
mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di lingkungan
berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang
domestik yang jauh lebih rendah daripada dasar pengukuran awalnya. Pada saat
yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan
dengan beban
depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti
itu dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi
kepada pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan
laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio
pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar
negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi
sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan
kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan
dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai
mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan
dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen
dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan
menurut kurs historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam
mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang
signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak
dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.
Sumber :
Frederick Education – Prentice. D.S.Choi, Gary K.Meek,
International Accounting, Pearson
TUGAS
MINGGU KE- 6
Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga
1. Memahami mengapa laporan keuangan memiliki potensi untuk
menyesatkan selama periode perubahan harga.
Jawab :
Dari
sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini mendistrosi
v Proyeksi keuangan yang didasarkan pada
data seri waktu histories
v Anggaran yang menjadi dasar pengukuran
kinerja
v Data kinerja yang tidak dapat
mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan
v Laba yang dinilai lebih pada gilirannya
akan menyebabkan :
v Kenaikan dalam proporsi pajak
v Permintaan dividen lebih banyak dari
pemgang saham
v Permintaan gaji dan upah yang lebih
tinggi dari para pekerja
v Tindakan yang merugikan dari Negara tuan
rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar)
Oleh
karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena
beberapa
alasan :
v Pengaruh perubahan harga sebagian
bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi sutu perusahaan
v Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh
perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut
v Laporan dari para manager mengenai
permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila
kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah
tersebut.
v Meskipun inflasi melambat, akutansi
perubahan harga tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang rendah dalam
beberapa waktu dapat menjadi signifikan
2. Mengetahui istilah-istilah akuntansi inflasi dan memahami
pengaruh penyesuaian harga terhadap laporan keuangan.
Jawab :
Daftar
istilah Akutansi Inflasi
v Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu pos
Contoh:
biaya histories atau biaya penggantian merupaka atribut suatu aktiva yang diukur
untuk keperluan akutansi.
v Penyesuaian biaya kini. Nilai
penyesuaian aktiva untuk perubahan tertentu dalam harga
v Kekayaan yang dapat dihapuskan.
Jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar
awalnya aktiva bersih
v Mekanisme Penyesuaian. Manfaat
berupa keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang
dan pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti
atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang
v Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah
mata uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum
v Keuntungan kepemilikan suatu
investasi. Kenaikan nilai biaya kini nonmoneter suatu aktiva
v Hiperinflasi. Laju inflasi yang
sangat besar terjadi pada saat tingkat harga umum dalam suatu perekonomian
meningkat sebesar lebih dari 25% pertahun
v Inflasi. Kenaikan dalam tingkat
harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian
v Aktiva moneter. Klaim terhadap
jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas atau piutang usaha
v Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam
daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama
periode inflasi
v Kewajiban moneter. Suatu kewajiban
untuk membayar jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti utang usaha
atau uang dengan suku bunga yang tetap
v Kerugian Moneter. Penurunan dalam
daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kativa moneter selama
periode inflasi
v Penyesuian Modal Kerja Moneter.
Pengaruh perubahan harga khusus seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh
sutu usaha dalam menjalankan operasinya
v Jumlah nominal. Jumlah harga mata
uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga
v Aktiva Nonmoneter. Aktiva yang tidak
menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap,
dan peralatan
v Kewajiban Nonmoneter. Suatu utang
yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas yang tetap dimasa depan, seperti
uang muka pelanggan
v Penyesuian Paritas. Suatu penyesuian yang
mencerminkan perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan Negara
tuan rumah
v Aktiva permanent. Istilah di Brasil
untuk aktiva tetap, gedung, investsai, beban tangguhan, dan depresiasi terkait
serta jumlah deplesi atau amortisasi
v Indeks Harga. Suatu rasio biaya
dimana pembilang/numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa
yang representatif dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya
dari keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar
v Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu
unit moneter untuk memeperoleh barang dan jasa
v Laba Riil. Laba bersih yang telah
disesuaikan untuk perubahan harga
v Biaya penggantian. Biaya kini untuk
mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam keadaan normal usaha
v Mata uang pelaporan. Mata uang yang
digunakan suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan
v Metode nyatakan
kembali-translasikan. Digunakan pada saat suatu induk perusahaan
mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri yang berlokasi
disebuah lingkungan berinflasi
v Perubahan Harga Khusus. Perubahan
dalam harga untuk komoditas khusus seperti persediaan atau peralatan
v Metode translasikan-nyatakan
kembali. Suatu metode konsolidasi pertama-tama dengan mentranlasikan akun-akun
laporan keuangan anak perusahaan luar negeri ke dalam mata uang induk
perusahaan dan kemudian dinyatakan kembali jumlah yang ditanslasikan terhadap
inflasi induk perusahaan
Jenis Penyesuaian Inflasi
Akutansi
untuk pengaruh laporan keuangan atas perubahntingkat harga umum disebut sebgai
model daya beli konstan biaya histories. Akutansi untuk perubahan harga
khususdisebut sebagai model biaya kini
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah
mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli)
disebut sebagai mata uang konstan biaya histories atau ekuivalen daya beli umum
Indeks Harga
Perubahan
tingkat harga umum diukur dengan indeks tingkat harga
Penggunaan Indeks Harga
Angka
indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama
periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode (yaitu daya
beli
konstan biaya histories)
Obyek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Darimana
datangnya kerugian moneter?
Selama
inflasi, perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitan
dengan kegiatan operasionalnya. Perubahan ini muncul dari aktiva atau kewajiban
moneter, klain terhadap atau kewajiban untuk m embayarkanmata uang dengan
jumlah yang tetap dimasa depan. Aktiva moneter mencakup kas dan piutang usaha,
yang umumnya akan kehilangna daya beli selama periode inflasi. Kewajiban moneter
mencakup kebanyakan utang, yang umumnya akan menimbulkan keuntungandaya beli
selama inflasi
Penyesuaian Biaya Kini.
Model
biaya kini berbeda dengan akutansi utama. Pertama, aktiva tetap dinilai
berdasarkan biaya kini dan bukan biaya histories. Kedua, laba adalah jumlah
sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode
(tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan
kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
3. Menentukan perbedaan model akuntansi biaya terkini dan
konvensional.
Jawab :
Secara umum, dalam akuntansi konvensional, laporan keuangan
disajikan berdasarkan nilai historis yang mengasumsikan bahwa hargaharga (unit
moneter) adalah stabil. Akuntansi konvensional tidak mengakui adanya perubahan
tingkat harga umum maupun perubahan tingkat harga khusus. Sebagai
konsekuensinya, jika terjadi perubahan daya beli seperti pada periode inflasi,
maka laporan keuangan historis secara ekonomis tidaklah relevan. Pada periode
ini pendapatan umumnya dinilai lebih tinggi sedangkan aktiva tetap dinilai
lebih rendah. Sebenarnya, terdapat beberapa metode akuntansi mengenai pengaruh
perubahan harga, antara lain akuntansi harga tetap, akuntansi nilai sekarang,
dan akuntansi tingkat harga umum. Akuntansi tingkat harga umum akan mengadakan restatement
komponen-komponen laporan keuangan ke dalam rupiah pada tingkat daya beli
yang sama, namun sama sekali tidak mengubah prinsip-prinsip akuntansi yang
digunakan dalam akuntansi berdasarkan nilai historis.Pada prakteknya,
kontroversi yang menyangkut relevansi penggunaan akuntansi tingkat harga umum
masih berlanjut hingga saat ini. Beberapa argumentasi yang mendukung maupun
menolak penerapan akuntansi tingkat harga umum akan disajikan dalam artikel
ini. Demikian juga hasil dari dua penelitian mengenai pengaruh penerapan
akuntansi tingkat harga umum terhadap laporan keuangan akan diperbandingkan
guna melihat apakah penyesuaian berdasarkan akuntansi tingkat harga umum memang
diperlukan.
4. Menjelaskan perbedaan akuntansi inflasi di AS, Inggris,
dan Brasil.
Jawab :
AMERIKA
SERIKAT
Pada
tahun 1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan No 33
berjudul Pelaporan Keuangan dan Perubahan harga, pernyataan ini mengharuskan
perusahaan-perusahaan AS mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya
histories dan daya beli konstan kini. Perusahan pelapor didorong untuk
mengungkapkan informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun terakhir :
v Penjualan bersih dan pendapatan opersai
lainnya
v Laba dari operasi yang berjalan
berdasarkan dasar biaya kini
v Keuntungan atau kerugian daya beli
(moneter) atas pos-pos moneter bersih
v Kenaikan atau penurunan dalam biaya
kini atau jumlah yang dapat dipulihkan (yaitu jumlah kas bersih yang
diperkirakan akan dapat dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih
rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan
tingkat harga umum)
v Setiap agregat penyesuaian translasi
mata uang aing, berdasrkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi
v Aktiva bersih pada akhir tahun menurut
dasar biaya kini
v Laba persaham (dari opersai berjalan)
menurut dasar biaya kini
v Deviden persaham biasa
v Harga pasar akhir tahun perlembar saham
biasa
v Tingkat Indeks Harga Konsumen yang
digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan
INGGRIS
Laporan
biaya kini di Inggris mewajibkanbaik laporan laba rugi dan neraca biaya kini,
beserta catatan penjelasan. Standar di Inggris memeperbolehkan 3 pilihan
pelaporan :
v Menyajikan akun akun biaya kini sebagai
laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis
v Menyajikan akun-akun biaya histories
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini
v Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai
sati-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai
BRASIL
Akuntansi inflasi yang direkomen dasikan di
Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan, hokum perusahan
Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hokum perusahaan menyajikan
ulang akun-akun aktiva permanent dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan
indeks harga yang diakui oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata
uang
local. Aktiva permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investsai, beban
tangguhan
dan depresiasi terkait, serta kaun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk
setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri
dari modal, cadangan
pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan modal yang
digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
5. Memahami pelaporan keuangan dalam perekonomian
hiperinflasi.
Jawab :
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
terdiri dari paragraf 1 – 40. Seluruh paragraf tersebut memiliki kekuatan
mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring
mengatur prinsip-prinsip utama.
PSAK
63 harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan
dan Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar memilih dan
menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
6. Mengetahui apakah dolar konstan atau biaya kini lebih
baik untuk mengukur pengaruh inflasi.
Jawab :
Isu-Isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya adalah
1.Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik
mengukur pengaruh inflasi.
2.Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian
inflasi.
3.Akuntansi inflasi luar negeri.
4.Menghindari fenomena kejatuhan ganda
7. Definisi penurunan ganda (double dip) dan menjelaskan cara penangannya.
Jawab :
Pencegahan
terjadinya double-dip
Pada saat me-restate
perkiraan-perkiraan luar ngeri untuk memperhitungkan inflasi luar negeri,
kehati-hatian harus dijaga untuk mencegah fenomena “double-dip”. Masalah ini
timbul dari fakta bahwa inflasi lokal memberi dampak
langsung pada kurs yang digunakan dalam proses translasi. Walaupun ahli ekonomi
umumnya mengasumsikan suatu hubungan terbalik antar laju inflasi internal suatu
negara dengan nilai eksternal valutanya, bukti-bukti memperlihatkan bahwa
hubungan seperti ini jarang terjadi, paling tidak dalam jangka pendek. Oleh
karenanya besarnya penyesuaian yang dilakukan untuk menghilangkan fenomena
antara kurs dengan perbedaan inflasi.
Penyesuaian inflasi terhadap harga
pokok penjualan dan beban depresiasi dirancang untuk menekan laba “seperti yang
dilaporkan” agar tidak terjadi overstatement laba.meskipun begitu, akibat
hubungan negatif antara inflasi lokal dan nilai valuta, perubahan kurs antara
laporan keuangan yang lain yang berurutan, yang pada umumnya diakibatkan oleh
inflasi (paling tidak selama satu periode tertentu), akan menyebabkan
perusahaan merefleksikan paling tidak sebagian dampak inflasi (yaitu penyesuaian
translasi valuta), dalam laba “seperti dilaporkanya”. Jadi untuk mencegah
penghitungan inflasi ganda, kerugian translasi yang telah tercermin dalam laba
“seperti yang telah dilaporkan” sebuah perusahaan harus diperhitungkan sebagai
bagian dari penyesuaian inflasi.
Penyesuaian di atas relevan untuk
perusahaan multinasional yang berbasis di AS karena telah mengadopsikan dolar
sebagai valuta fungsional operasi luar negeri berdasarkan FASB No.52 dan yang
mentranslasikan persediaan dengan menggunakan kurs berjalan. Sedangkan bagi
perusahaan yang berbasis di Eropa kecendrungannya ke arah penggunaan metode
translasi kurs berjalan. Sehingga tanpa adanya penyesuaian maka bisa berakibat
laba yang terlalu rendah atau laba terlalu tinggi karena inflasi luar negeri
dihitung dua kali.
Sumber :
http://andrianti-putri.blogspot.com/2011/05/perbedaan-model-akuntansi-biaya-terkini.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar