Tugas Tambahan Minggu Ke 3
Mengenai
Temuan MENCENGANGKAN Mengenai
Nata de Coco
Air kelapa muda yang manis dan menyegarkan serta
daging buahnya yang berstruktur lembut dan sedikit kenyal membuat buah kelapa
sering kali menjadi pilihan banyak orang untuk melepas dahaga. Namun kelezatan
buah kelapa ini tak dapat dinikmati oleh seluruh warga bumi karena faktanya
pohon kelapa tidak dapat hidup di setiap tempat. Sebagai alternatifnya maka
buah kelapa kemudian diolah oleh tangan-tangan kreatif menjadi nata de coco
yakni sari air kelapa yang di fermentasi dengan menambahkan beberapa bahan
lainnya seperti mikroba acetobacter xylinum sehingga berubah menjadi
padat dan memiliki daya tahan lebih lama daripada air kelapa. Rasanya yang
manis, kenyal, dan enak membuat nata de coco menjadi salah satu product yang
dewasa ini sangat diminati oleh berbagai kalangan di seluruh penjuru bumi.
Kehadiran nata de coco kembali mencuri perhatian
orang-orang kreatif di dunia kuliner untuk memadupadankan nata de coco dengan
bahan lainnya sehingga mampu menjadi product baru atau pelengkap product yang
sudah ada. Inilah mengapa nata de coco kita jumpai sebagai pelengkap agar-agar
sehingga memiliki tampilan dan rasa yang lebih menarik dan enak. Selain
agar-agar, nata de coco juga dijadikan pelengkap untuk sop buah, es buah,
bahkan es teler.
Nata de coco ternyata tak hanya diproduksi oleh
pabrik-pabrik besar dan terkenal di Indonesia, melainkan juga diproduksi oleh
industri-industri rumahan sehingga kita seringkali menemukan nata de coco dalam
berbagai kemasan yang di jual di warung-warung dan minimarket di sekitar kita.
Berbekal uang Rp. 1.000,- anak-anak telah dapat menikmati sebungkus sebungkus
nata de coco yang dikemas dalam aneka varian rasa seperti anggur, jeruk, apel,
melon, dan strawberry. Bahkan es buah yang dilengkapi dengan nata de coco pun
dapat diperoleh dengan membayar senilai seribu rupiah saja. Inilah
mengapa nata de coco mampu menjangkau lebih banyak orang sehingga peminat nata
de coco terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Bermula dari menonton acara reportase investigasi
yang ditayangkan di salah satu stasiun swasta beberapa waktu yang lalu,
akhirnya beberapa fakta seputar nata de coco pun terkuak. Apa itu?
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh
tim reportase investigasi yang mana dilengkapi dengan uji laboratorium yang
dilakukan di laboratorium teknologi pangan UNPAS, akhirnya ditemukan
sejumlah fakta sebagai berikut :
- 8 dari 10 sampel nata de coco yang di pilih
secara acak di pasaran [pasar tradisional, warung, dan supermarket]
terbukti mengandung Hidrogen Peroksida [H2O2], yakni
cairan bening, agak lebih kental daripada air,yang merupakan oksidator kuat.
Hidrogen Peroksida dimanfaatkan sebagai pemutih [bleach] sehingga nata de coco
yang dicampurkan dengan zat ini akan mengubah warna nata de coco yang semulanya
putih kekuningan [broken white] menjadi berwarna putih bersih dan lebih
menarik. Faktanya, penggunaan hidrogen peroksida dalam makanan justru tidak
dibenarkan karena zat ini mudah bereaksi [oksidan kuat] dan korosif. Bahkan
dari 10 sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut ternyata terdapat pula
merk yang sudah terkenal dan produknya tersusun rapi di rak-rak supermarket dan
mall.
- Dari penuturan salah satu produsen nata de coco
lokal [nama dan wajahnya dalam acara tersebut di samarkan] diperoleh informasi
bahwa pembuatan nata de coco sering kali menggunakan bahan baku [air kelapa]
yang baunya sudah busuk. Kelangkaan buah kelapa dan alasan menghemat biaya
produksi membuat mereka tak lagi menghiraukan kualitas nata de coco. Agar nata
de coco memiliki daya tahan lebih lama maka mereka juga mencampurkan nata de
coco dengan pijer istilah lain yang digunakan untuk boraks atau natrium benzoat
[zat pengawet]. Mengkonsumsi makanan yang mengandung natrium benzoat secara
berlebihan akan memacu pertumbuhan sel kanker, berpotensi untuk menimbulkan
penyakit degenerasi saraf serta merupakan zat yang menyebabkan timbulkan penyakit
LUPUS.
Tak hanya itu, guna memenangkan persaingan dengan
perusahaan berskala nasional maka mereka menggunakan gula sintetik sebagai
penganti gula alami sehingga harga jual nata de coco mereka lebih murah. Gula
sintetik mengandung senyawa yang membuatnya tidak dapat dimetobolisme secara
maksimal oleh tubuh. Gula sintetik memiliki ciri yakni akan ada rasa bawaan
yang terasa pahit ketika kita menelannya. Jadi mengkonsumsi nata de coco yang
diproduksi dengan bahan-bahan yang tidak dianjurkan tentunya membuat kita
seperti mengkonsumsi racun yang lama-kelamaan akan mengurangi daya tahan tubuh
dan berujung kepada penyakit berbahaya.
Masih dari acara reportase investigasi, saya juga
memperoleh informasi bahwa sop buah, es kelapa, dan es buah yang dijual di pasaran
ternyata ada oknum pedagang yang melakukan kecurangan dengan cara :
- menggunakan buah-buah busuk [BS] kemudian
diberikan pijer sehingga lebih kenyal dan tidak kentara bedanya dengan buah
segar.
- mereka menggunakan air bekas cucian beras
sebagai pencampur air kelapa sehingga harga es kelapa yang mereka jual dapat
dipatok dengan harga yang lebih murah.
- mereka mencampurkan antara daging buah kelapa
yang masih muda dengan daging buah kelapa yang tua sehingga daging buah kelapa
yang didapatkan lebih banyak dan dapat menekan biaya produksi es kelapa atau es
teler.
Fakta ini mengingatkan kita bahwa mengkonsumsi
buah atau sari buah kelapa tidaklah menjadi jaminan bahwa tubuh kita akan
menjadi sehat. Tidak teliti, bisa-bisa kita justru terkecoh dalam membeli dan
akhirnya mengkonsumsi buah yang rasanya segar dan enak tetapi sarat dengan
zat-zat kimia berbahaya yang justru membuat pertahanan tubuh kita bobol
sehingga rentan terhadap penyakit-penyakit berbahaya. Budaya hidup yang ingin
segala sesuatunya instan dan praktis membuat kita lebih memilih untuk membeli
olahan buah yang siap saji seperti sop buah, es kelapa, es buah, atau es
teller.
Meski demikian, tidak semua nata de coco
mengandung zat-zat berbahaya, untuk itu kita harus jeli dalam memilih
nata de coco. Berikut tips memilih nata de coco yang bebas pengawet :
- Pilihlah nata de coconya berwarna broken white
[putih agak kekuning-kuningan]. Nata de coco yang berwarna putih justru
merupakan tanda menggunakan Hidrogen Peroksida [H2O2].
- Nata de coco yang tidak
menggunakan boraks adalah nata de coco yang kenyal dan ketika ditekan, maka dia
tidak membalik normal dengan segera. Nata de coco yang mengandung boraks ketika
di tekan dia akan membalik ke posisi awal dengan segera [jadi dia tak hanya
kenyal tetapi juga tegang/kaku].
Ramadhan sudah di depan mata, berbuka puasa
seolah tak lengkap tanpa menu es buah, es kelapa, sop buah, atau nata de coco
bukan? Saatnya menjadi pribadi yang menyiapkan menu buka puasa hasil olahan
sendiri. Marilah mulai membiasakan diri untuk mengolah makanan sendiri sehingga
kita lebih tahu pasti bagaimana kualitas makanan yang dikonsumsi oleh anggota
keluarga kita.
Dilihat dari kasus etika bisnis diatas mengenai
kecurangan produsen mkanan nata de coco tidak patut di ikuti lagi oleh produsen
mkanan sejenis di pelosok Indonesia. Sebab Konsumen makanan lezat ini yang
sangat cocok di kombinasi dengan es buah ini banyak di konsumsi oleh semua
kalangan konsumen dari anak-anak bahkan orang dewasa. Sebaik Badan POM lebih sensitive
dan awas dengan menyeruak nya produsen nakal ini yang menbahayakan para
konsumen nya. Sebab dari makanan yang bergizi salah satu nya nata de coco dari
air kelapa dapat membuat gizi kaum remaja produktif yang aktif untuk
pengembangan Bangsa Indonesia di masa yang akn dating.
Sumber : acara reportase investigasi 14 dan
15 Juli 2012 http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2012/07/18/temuan-mencengangkan-mengenai-nata-de-coco/
1xbet korean - Sports Betting in South Korea
BalasHapus1xbet korean bet 1xbet korean online and sports betting at 바카라 사이트 1xbet with the best odds and live sports betting for 바카라 many sports. Find the best Asian sportsbook reviews